Jumat, 09 Desember 2011

teman teman itu telah berubah

Ungaran, 12:26 a.m
10-6 class of smansa one ungaran

Ketika awal revolusi besar merubah hidupku, dan ketika jalinan persahatan yang baru mulai mengajak Walaupun saat itu juga aku menjadi sangat takut untuk menyambutnya kembali dengan kedua tangan yang aku miliki saat ini.

Aku tidak tahu, mengapa setelah MOS berakhir dan setelah 2 bulan ini aku duduk di bangku SMA, aku menjadi sasaran yang paling empuk didekati oleh beberapa temanku, karena faktor Mas Lintang memang dekat denganku saat MOS, awalnya adalah seniorku di Taekwondo yang saat itu ternyata menjadi pengurus OSIS dan kebetulan juga menjadi panitia MOS yang paling banyak ditaksir sama anak-anak. Teman- teman semasa SMP pun juga tak mau kalah, hingga menurutku mereka berubah baik untuk sekarang ini. Apalagi MOS adalah waktu yang paling kurang baik atau malah waktu yang paling menyebalkan, ketika kau tak punya kenalan kakak kelas satupun.

“Hei mel, mas Lintang itu keren ya? Liat gak tadi pas upacara sewaktu nerima medali? Keran bangeet” kata temanku yang tiba tiba nongol dari pintu kelas. Aku tak heran kerap kali ketika mereka mengelu-elukan sosok yang akrab dipanggil Mas Lintang itu. Memang manis, walupun kulitnya tidak seputih orang barat sana, tapi sawo matangnya itu justru menambah kemanisan di wajahnya ditambah dengan kedua lesung pipinya itu. Ah, kalau yang seperti ini aku tak mau, sama saja aku diperbudak oleh teman-temanku. Tak berbeda dengan masa laluku. Ketika aku hanya dimanfaatkan dan hanya menjadi sesosok orang yang pendiam.

Dan akhirnya aku mulai meninggalkan mereka, mulai berbagi dengan teman sebangkuku Izzi. Sepertinya asik, berbeda kalau menurutku. Lama-lama aku mulai mendapatkan 3 orang teman cowok yang ternyata memang pintar-pintar. Ada Sani, Arya dan juga Rama.

“Hei, kamu Sani ya? Yang dulu 1 SD sama aku? Tapi beda kelas.. iya kan?

“Eh iya, kok tau? Dulu SD Ungaran 01, 03, 06 ya?” jawabnya kemudian

“Dulu kan aku Majorette pas SD, satu-satunya Majorette dari kelas Unggulan, masa lupa?”

“Masa sih? Kok aku gak tau?” sahutnya lagi

“Yee, jahat nih.. yah pokoknya aku kenal kamu.. hehe”

Tapi kau tahu, pertemanan barupun bukan yang sejati teman, dan aku merasakan itu. Setelah aku berteman dengan mereka, itu hanya bertahan hanya untuk beberapa bulan saja.

Aku tak begitu suka dengan ego mereka, terlalu egois dalam bertindak. Dan aku memang jujur tak suka sekali dengan orang seperti mereka, apalagi wildan. Banyak orang yang berkata bahwa dia yang sekarang berbeda dengan dia yang dulu. Walaupun tak tau, aku hanya diam, dan tetap berfikiran positif kepada dia. Kadang banyak orang yang kharakternya memang kadang kita kesali, tapi pasti ada sesuatu pada diri mereka yang kadang juga menjadi suatu kelebihan yang ada di dalam mereka.

Setelah lama aku berada di kelas ini, aku segera beradaptasi dengan lingkungan kelas baruku, aku mulai bertemu dengan beragam sosok teman seperti Abel dan Susan yang selalu nampak modis setiap harinya. Dan nanti pada awal semester dua, aku juga bertemu teman seperti Chandra dan Angga yang selalu saja nampak seru dengan cerita hidup mereka.

aku kesal dengan semua ini

Beribu lagu mungkin dapat mengungkapkan rasa hatiku saat ini, dan juga bagaimana keadaanku saat ini. Tapi tak luput dari itu, untaian lirik ini juga mampu berubah menjadi sangat menyakitkan.

Sesaat ketika mega mulai nampak pada senja sore kala itu, aku hanya dapat tersenyum simpul mengucapkan selamat tinggal pada sang matahari.

Masih, dalam lamunanku, aku dikagetkan dengan suara adik perempuanku yang bermain di depan teras rumah, ternyata dia ketakutan dengan seekor kucing tetangga yang rupanya ingin mengajaknya bermain. Adikku sambil melemparkan selang air yang digunakkannya untuk menyirami beberapa tanaman kepunyaan ibuku pun, lari terbirit-birit sambil berteriak memanggil Ibu. “Dasar anak kecil,” selalu itulah kalimat yang kulontarkan ketika adikku ketakutan dengan sesuatu yang tak kutakuti sedikitpun.

Begitupun, ketika aku mulai membuka lembaran buku catatan SMP ku yang dulu banyak tertulis namamu disitu.. dulu aku yang polos mudah saja kau tipu dengan segala macam tipuanmu itu.

Rabu, 24 maret 2010

Hari ini aku seneeeng banget dehh ><
Kamu ngajak aku balikan, aku sayang kamu :*

Lolliedda


Ketika kubaca, aku begitu jijik dengan kata-kataku yang seperti itu. Aku sadar, mau sebagus apa universitasmu, kini aku hanya dapat mengacuhkanmu. Masa lalu.. masa bodoh aku denganmu.. suram. Dan ini adalah penghianatan yang tak pernah akan terlupakan untukkku. Pasti untukmu yang pernah terkhianati, atau putus cinta sepertiku, apalagi ini adalah cinta pertama.. pasti susah banget hanya untuk melupakannya sehari saja. Dan itu terjadi padaku saat ini, Yah aku adalah gadis yang barusan lulus SMP sebulan yang lalu, dan kini aku sedang menikmati liburan dengan status baruku yang sedang sendiri ini. Yes, my name is Tasya and yeah, I’m single.

Masih dengan kesendirianku, syair demi syair masih terdengar dari earphoneku ini, lagu ini, masih sering kudengar hingga kini, walaupun ini lagu yang lumayan lama untukku, namun sangat membuatku terasa nyaman. Walaupun terkadang aku masih teringat akan pria itu, pria yang pernah bersemayam dalam hatiku.

Call me crazy, call me blind,
to still be suffering is stupid after all of distance..
Did I lose my love to someone better and that she loved you like I do, I do
You know I really really do,

Ya, The Day You Went Away milik M2M ini selalu menemani kesedihanku. ketika kungat lagi, ini memang begitu menyebalkan. Tapi memang tak dapat kupungkiri, hingga kinipun aku sangat suka dengan lagu ini dan aku masih mengingatmu kasih... Tapi, apakah kau tau tentang masa lalu yang kusebut tadi? Ketika aku mulai jatuh dalam semua mimpi yang telah kurangkai? Ketika banyak orang yang merendahkanku? Dan ketika cinta yang kita anggap sejati, tiba-tiba harus menghianati kita? Taukah kau betapa sakitnya? Ya, itu yang terjadi padaku saat ini. Walaupun aku ingin lepas dari semua ini, tapi aku tak mungkin lupa akan semua ini. Sial!

Akhirnya sebuah kegelisahan mulai sengaja kucari, aku menemukan sebuah petualangan baru yang ketika itu, aku tak pernah menyesal tentang apa yang kulakukan selama ini. Hidupku berubah, yah berubah seratus delapan puluh derajat!